Tuesday, September 20, 2011

Resume pertama


RESUME BUKU INILAH POLITIKKU

Sebuah buku yang sangat luar biasa, dengan bahasa yang mudah diserap dan sesuai dengan kondisi yang sedang dihadapi oleh ummat muslim saat ini, khususnya bagi orang-orang yang memilih dakwah sebagai bagian dari hidupnya. Sebenarnya ketika membaca kata pengantar daribuku ini, maka sesungguhnya sudah dapat terlihat inti dan tujuan yang ingin disampaikan dari seorang penulis disini. Hingga pada akhir dari kata pengantar beliau mengatakan “ Dan suatu saat, jika pembaca ditanya tentang alasan aktifitas dakwah dalam politik dan agenda politik yang bernilai dakwah maka katakanlah dengan tegas, inilah Islam, inilah jalanku, inilah politikku!”
Buku setebal 302 halaman ini secara lengkap membahas mengenai sistem politik islam, hingga yang paling mengesankan pastinya adalah sejarah politik Rasulullah. Dari mulai politik pada masa Makkah hingga Madinah. Kemudian politik islam setelah beliau wafat serta yang paling penting adalah sifat politik yang bersifat pasti( tsawabit) dan yang masih dapat berubah( mutaghayyirat). Kalau mau disimpulkan maka tujuan politik islam adalah menciptakan segala aktifitas yang membuat manusia cenderung pada perbaikan dan preventif terhadap kehancuran. Walaupun tidak dicontohkan dan tidak terdapat dalam alquran.
Dari semua pembahasan yang ada di dalam buku ini adalah terdapatnya sebuah mekanisme yang paling baik disini dalam menentukan kebijakan, pemilihan qiyadah strategi. Inilah yang kemudian mebjadi hal yang palinh unik dan harus terus dipetahankan, yakni mekanisme syura. Hal ini hampir dalam setiap bab diulas, karena ini merupakan sebuah hal yang sangat penting dalam jamaah saat itu dan sekarang. Bahkan penulis berkali-kali mengatakan inilah yang menjadi perbedaan dalam pengambilan keputusan.
Di lain sisi, buku ini secara gamblang menjelaskan mengenai esensi islam atau politikus islam dalam demokrasi. Karena pada halaman tertentu, beliau sempat membahasnya yakni dengan mengatakan “inti dari demokrasi adalah ketika masyarakat memilih pemimpinnya sendiri. Tidak boleh ada paksaan disini untuk memilih orang yang mereka benci ataupun sistem yang mereka ingini”. Dan pada terakhir ulasannya, pertanyaan besar itu terjawab semua, kenapa politikus muslim bermusyarakah.
Walaupun sebenarnya musyarakah bisa digunakan dalam sistem monarki ataupun site diktator. Namun musyarakah disini mempunyai manfaat yang lebih muia, ataupun ujuan yang baik, yakni sebagai salah satu alternative perjuangan politik, bukan tujuan akhir dari aktivitas politik seorang politikus islam. Tapi ia seperti yang dikatakan di atas adalah sebagai sarana merealisasikan politik islam, yaitu mendekatkan diri kepada kemaslahatan dan melindunginya dari kerusakan.


#Saya sarankan Anda membaca, seperti Kang Dea meminta kita untuk membacanya..

1 comment: