Tuesday, September 27, 2011

Idealisme Kami

Betapa inginnya kami agar bangsa ini mengetahui bahwamereka lebih kami cintai daripada diri kami sendiri.
Kami berbangga ketika jiwa-jiwa kami gugur sebagai penebus bagi kehormatan mereka,jika memang tebusan itu yang diperlukan.
Atau menjadi harga bagi tegaknya kejayaan,kemuliaan, dan terwujudnya cita-cita merekajika memang itu harga yang harus dibayar.
Tiada sesuatu yang membuat kami bersikap seperti iniselain rasa cinta yang telah mengharu-biru hati kami,menguasai perasaan kami,memeras habis air mata kami,dan mencabut rasa ingin tidur dari pelupuk mata kami.
Betapa berat rasa di hati kami menyaksikan bencanayang mencabik-cabik bangsa ini,sementara kita hanya menyerah pada kehinaandan pasrah oleh keputusasaan.
Kami ingin agar bangsa ini mengetahui bahwakami membawa misi yang bersih dan suci,bersih dari ambisi pribadi, bersih dari kepentingan dunia,dan bersih dari hawa nafsu.
Kami tidak mengharapkan sesuatu pun dari manusia,tidak mengharap harta benda atau imbalan lainnya,tidak juga popularitas, apalagi sekedar ucapan terima kasih.
Yang kami harap adalahterbentuknya Indonesia yang lebih baik dan bermartabatserta kebaikan dari Allah – Pencipta Alam semesta

Monday, September 26, 2011

Simposium Pemuda Perikanan dan Kelautan Indonesia


Kini Indonesia akan menjawab tantangan zaman…
Saat semua orang hanya berani berwacana…
Saat semua orang tak pernah berani untuk bermimpi…
Saat orang lain tak mempunyai nyali untuk berkarya…
Saat orang lain hanya bisa berkomentar dan duduk rapi di depan televisi
Atau bahkan tak berani berkontribusi saat koran pagi menyatakan krisis kini melanda nelayan Indonesia dari mulai Ujung Sumatera hingga pulau Cenderawasih…
Tapi yakinilah, hari ini kami seluruh Pemuda perikanan dan kelautan Indonesia yang tergabung dalam kegiatan simposium Pemuda perikanan dan kelautan menyatakan :
1.Memperkokoh eksistensi pembangunan negara Indonesia menjadi negara kepulauan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdaulat
2.Membangun kesadaran geografis pemuda bahwa Indonesia adalah negara Kepulauan yang disatukan oleh lautan
3.Membangun kesadaran kolektif bangsa bahwa laut adalah pilar utama ekonomi dan masa depan Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat
4.Memperkuat fungsi negaradan masyarakat dalam memanfaatkan dan menjaga kelestarian sumberdaya laut dan lingkungannya
5.Memperkuat tanggung jawab negara dalam menjamin perlindungan sosial dan keselamatan warganya yang memanfaatkan dan mengelola sumber daya perikanan dan kelautan
6.Memperkuat partisipasi pemuda dalam membangun kesadaran hukum perikanan dan kelautan bagi warga negara Indonesia
7.Menenmpatkan dan memberikan ruang akses politik dan partisipasi aktif pemuda dalam mempengaruhi kebijakan dan mengimplementasikan pembangunan perikanan dan kelautan di Indonesia
8.Mendorong pemerintah untuk menerapkan tata kelola pemerintahan yang bersih di sektor perikanan dan kelautan

Bogor, 18 September 2011

Sunday, September 25, 2011

Saat yang sama dahulu, tak seperti yang sama hari ini

Bismillah…
Jatinangor, 25 September 2011

Kuatlah, karena Aku butuh orang yang dapat menguatkan saat ku rasa Aku sudah tak mampu begitu juga sebaliknya…
Yakinlah, karena Aku juga butuh orang yang dapat menyakini atau juga sebaliknya…
Bersamalah, karena Aku juga butuh orang yang mau bersama…
Bermimpilah, karena Aku ingin bersama orang-orang yang mempunyai mimpi yang besar dan kemudian kita saling bahu-membahu mengingatkan akan mimpi-mimpi kita…
Tegarlah, karena Aku juga berharap orang yang mampu tegar seperti mu…
Bekerjalah, karena hari ini agenda-agenda zaman menuntut kita untuk bekerja menyelesaikan pekerjaan ini…
Besarlah(bukan besar secara fisik ya), karena zaman kita hari ini menuntut kepada orang yang berjiwa besar untuk mampu menjawab tantangan…
Bersabarlah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersabar tehadap waktu…
Berfikir positiflah, karena ku yakini hanya orang-orang yang mau berfikir positif yang akan besar seperti saat dulu mengajari…
Belajarlah, karena aku ingin kita mampu berbagi dengan ilmu yang kita punya saat dulu dan sekarang…
Terus berlarilah, karena diam berarti adalah kebodohan dan ketakutan akan masa mendatang…
Saat semuanya sudah tak seperti dulu, kuharap engkau akan mengingat hal-hal yang pernah kita lakukan bersama. Entah dimana saja.
Dan terakhir, doakan. Karena muslim yang baik adalah muslim yang turut mendoakan dimana muslim yang lain tak tahu…

Jangan pernah berhenti dan berganti, tetap lah seperti ini…Saat seperti ini tak pernah dapat terbeli, senang bisa mengenal dirimu. by Ipank(sahabat kecil).
“Biarlah yang hitam tetap hitam saat takdir memang mengatakan seperti itu, tapi inilah harapan-harapanku saat kita sudah tak seperti dulu” .

Tuesday, September 20, 2011

Resume pertama


RESUME BUKU INILAH POLITIKKU

Sebuah buku yang sangat luar biasa, dengan bahasa yang mudah diserap dan sesuai dengan kondisi yang sedang dihadapi oleh ummat muslim saat ini, khususnya bagi orang-orang yang memilih dakwah sebagai bagian dari hidupnya. Sebenarnya ketika membaca kata pengantar daribuku ini, maka sesungguhnya sudah dapat terlihat inti dan tujuan yang ingin disampaikan dari seorang penulis disini. Hingga pada akhir dari kata pengantar beliau mengatakan “ Dan suatu saat, jika pembaca ditanya tentang alasan aktifitas dakwah dalam politik dan agenda politik yang bernilai dakwah maka katakanlah dengan tegas, inilah Islam, inilah jalanku, inilah politikku!”
Buku setebal 302 halaman ini secara lengkap membahas mengenai sistem politik islam, hingga yang paling mengesankan pastinya adalah sejarah politik Rasulullah. Dari mulai politik pada masa Makkah hingga Madinah. Kemudian politik islam setelah beliau wafat serta yang paling penting adalah sifat politik yang bersifat pasti( tsawabit) dan yang masih dapat berubah( mutaghayyirat). Kalau mau disimpulkan maka tujuan politik islam adalah menciptakan segala aktifitas yang membuat manusia cenderung pada perbaikan dan preventif terhadap kehancuran. Walaupun tidak dicontohkan dan tidak terdapat dalam alquran.
Dari semua pembahasan yang ada di dalam buku ini adalah terdapatnya sebuah mekanisme yang paling baik disini dalam menentukan kebijakan, pemilihan qiyadah strategi. Inilah yang kemudian mebjadi hal yang palinh unik dan harus terus dipetahankan, yakni mekanisme syura. Hal ini hampir dalam setiap bab diulas, karena ini merupakan sebuah hal yang sangat penting dalam jamaah saat itu dan sekarang. Bahkan penulis berkali-kali mengatakan inilah yang menjadi perbedaan dalam pengambilan keputusan.
Di lain sisi, buku ini secara gamblang menjelaskan mengenai esensi islam atau politikus islam dalam demokrasi. Karena pada halaman tertentu, beliau sempat membahasnya yakni dengan mengatakan “inti dari demokrasi adalah ketika masyarakat memilih pemimpinnya sendiri. Tidak boleh ada paksaan disini untuk memilih orang yang mereka benci ataupun sistem yang mereka ingini”. Dan pada terakhir ulasannya, pertanyaan besar itu terjawab semua, kenapa politikus muslim bermusyarakah.
Walaupun sebenarnya musyarakah bisa digunakan dalam sistem monarki ataupun site diktator. Namun musyarakah disini mempunyai manfaat yang lebih muia, ataupun ujuan yang baik, yakni sebagai salah satu alternative perjuangan politik, bukan tujuan akhir dari aktivitas politik seorang politikus islam. Tapi ia seperti yang dikatakan di atas adalah sebagai sarana merealisasikan politik islam, yaitu mendekatkan diri kepada kemaslahatan dan melindunginya dari kerusakan.


#Saya sarankan Anda membaca, seperti Kang Dea meminta kita untuk membacanya..