Tuesday, June 7, 2011

versi hati

Aku ingin mendengarmu bercerita, cerita apa saja.
Ceritalah tentang dirimu dan keluargamu.
Ceritalah tentang masa lalu, dan apa yang ingin kamu capai di masa yang akan datang.
Ceritalah tentang hal-hal yang lucu, hal-hal yang menggerakkan hatimu, hal-hal yang menarik bagimu.
Apa yang kamu takuti?
Apa makanan kesukaanmu?
Parfum favoritmu?
Aku ingin tahu seluk beluk tentangmu.
Aku ingin menjadi ensiklopedia mengenaimu.
Aku ingin bertanya banyak hal padamu.
Aku bahkan sudah menyusun daftar pertanyaanku, percayakah kamu? Harus percaya, karena memang iya.
Sekarang yang menjadi masalah, akankah aku punya keberanian untuk bertanya, akankah kamu punya keinginan untuk menjawab…
Aku ingin duduk di sampingmu, bertopang dagu menatap wajahmu yang disirami cahaya senja.
Aku ingin tertawa saat kamu bercanda.
Aku ingin menjawab pertanyaanmu tentang apa saja.
Aku ingin berjalan denganmu tanpa terlalu memikirkan jarak dan waktu, sudah cukup bahagia karena keberadaan kita saja.
Aku ingin bicara denganmu tentang bunga-bunga rumput dan pohon cemara, rumpun padi dan genteng-genteng rumah, segala hal paling acak yang melintas di mata kita.
Aku ingin mencuri baca saat kamu menekuni bukumu.
Aku ingin menatap matamu lama dan mereka-reka proses apa yang terjadi di baliknya (dalam makna konotatif ya, bukan proses visual atau apa).
Aku ingin tersenyum saat mengingatmu, karena aku tidak punya alasan untuk bersedih.
Aku ingin memberi melodi pada namamu, dan menyanyikannya dengan irama tertentu.
Aku ingin menulis tentangmu.
Aku ingin mengucapkan selamat malam dan mendoakan agar kamu mimpi indah, namun tidak terlalu indah hingga kamu tidak ingin bangun esok paginya (ssst…aku ingin berbisik malu-malu dan memintamu untuk memimpikanku juga…)
Aku ingin membangkitkan semangatmu saat kamu layu.
Aku ingin tersenyum padamu dan meyakinkan bahwa kamu pasti bisa, dengan kata-kata yang tepat dan tak mengada-ada.
Aku ingin berseri-seri juga saat kamu bahagia…ini juga sesuatu yang kita bagi, bukan?
Aku ingin melakukan hal-hal yang sederhana bersamamu, terpukau oleh gerakan-gerakan terkecil…
mensyukuri masa lalu, meresapi kebermaknaan masa kini, dan berharap akan masa depan…
Dan pada intinya…aku ingin menjadi bagian hidupmu yang tidak bisa terhapus oleh waktu.
Aku ingin bertanya apakah boleh?
Dan aku ingin kamu menjawabnya (akan lebih bagus dengan kata ‘ya’, hahaha…), entah bagaimana…

didapat dari Guriguricapcap

lebih dekat, lebih nyata(sebuah jawaban)

Kami disini, mencoba menjadi dekat menjadi nyata

Kami disini, kami ada dan kami tak kemana-mana
Minimal hingga waktu yang langit berikan kepada kami berakhir
Mencoba berjalan bersama seiring dengan kalian
Mencoba sangat dekat dengan kalian
Hingga tak ada jarak dan batas yang terjadi anatara aku,kamu dan semuanya
Sehingga kita selalu bersama, merangkai mimpi-mimpi kecil menjadi sebuah kenyataan yang besar
Merangakai senyum-senyum yang ada di mulut kita, menjadi tawa-tawa yang besar. Tawa yang membahagiakan dan tawa kebanggaan atas proses-proses yang ada.
Bukan dengan cibikan dan sindiran yang mewarnai jalan panjang kita, namun saran-saran terbaik lah yang seharusnya ada diantara kita.
Karena sebenarnya, kita hanya membutuhkan lentera yang mampu menerangi ruangan gelap ini, bukan dengan membuat ini semua semakin gelap.
Karena aku hanya ingin dekat, mencoba berbagi atas masalahmu, mencoba mendengarkan atas keluh kesahmu, mencoba mengiyakan disaat kamu memang butuh jawaban “ya” dan membimbingmu saat kamu memang membutuhkannya.
Pintu ku selalu terbuka, hanya saja kesempatan yang ada diantara kita yang belum mempertemukannya…

Jatinangor, 7 April 2011

ternyata semua berawal dari sebuah titik


Ternyata, kalau kita pahami semua berawal dari sebuah titik
Semua sisi kehidupan berawal dari titik
Dari titik, kemudian ia menjadi sebuah garis
Kemudian garis garis tersebut dihubungkan menjadi Satu yang kemudian muncullah arsiran –arsiran
Dari sana kemudian timbulah sebuah gambar
Dari sana kita bisa melihat sebuah bentuk.
Demikianlah proses kehidupan, dari sana semua berawal
Dari titik hingga gambar yang mempunyai bentuk
Itulah yang dinamakan proses
Apapun itu…
Proses kehidupan, kesuksesan, proses mencintai dan dicintai serta proses-proses lainnya
Semua berawal dari sana!!
Begitupun berakhirnya,
Dari sebuah bentuk dan gambar dihapus menjadi yang tersisa arsiran
Kemudian ia menjadi sebuah garis
Hingga akhirnya ia menjadi titik tepat diawal kita mulai meletakkan alat gambar kita disana.
Begitulah semua nya.
Ada yang datang, kemudian pergi
Ada yang hilang, kemudian ada yang mengganti
Semua nya adalah indah ketika kita bisa melihatnya sebagai proses belajar!

Melirik KKN dan PKL Menggunakan “Kacamata Raksasa” Mahasiswa

Mahasiswa hari ini begitu sibuk. Sibuk dengan berbagai kegiatan-kegiatan akademik yang memang merupakan syarat seorang mahasiswa menempuh studinya di kampus. Tanpa terkecuali keadaan mahasiswa di fakultas kita tercinta, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Khususnya bagi mahasiswa yang sedang akan menempuh kegiatan KKN( Kuliah Kerja Nyata) dan PKL( Praktik Kerja Lapang). Tak bisa dipungkiri bahwa kedua kegiatan ini adalah sayarat wajib dan mutlak yang harus dikerjakan oleh mahasiswa S-1 FPIK untuk mendapatkan gelar sarjana-nya.
Namun apakah kedua kegiatan ini hanya merupakan syarat wajib saja? Apakah kegiatan ini hanya menjadi ajang liburan bagi para mahasiswa yang baru saja menyelesaikan UAS? Inilah pertanyaan besar yang harus kita buktikan sebagai mahasiswa. Bahwa sebenarnya dibalik kegiatan besar ini ada sebuah makna besar di dalamnya yang pada suatu hari kegiatan-kegiatan ini akan bermakna dan bermanfaat.
Selanjutnya akan saya bahas satu-persatu mengenai kedua kegiatan ini. Namun sebelum membahas kegiatan tersebut mari kita lirik sejenak tri dharma kampus kita. Yang pertama adalah kampus sebagai tempat pendidikan, selanjutnya kampus sebagai penelitian dan selanjutnya kampus mempunyai peran terhadap masyarakat. Saya akan lebih banyak membahas mengenai kampus yang mempunyai peran terhadap pengabdian kepada masyarakat.
Ketika berbicara mengenai peran kampus terhadap masyarakat maka sesungguhnya ada banyak hal yang bisa dikerjakan oleh kampus, dari mulai pengabdian yang dilakukan oleh dosen-dosen kita dalam pemberdayaan masyarakat hingga kegiatan yang akan dilkasanakan oleh kita sebagai seorang mahasiswa. Ada beberapa pesan ersirat yang harus sebenarnya kita pikirkan, jangan samapi kegiatan –kegiatan ini hanya menjadi ajang atau wadah dalam melepas penat setelah UAS. Tentu saja tidak kawan, beberapa pesan tersirat itu adalah :
1. Pengabdian Kepada masyarakat
Seperti tadi yang telah dibahas di atas,kedua kegiatan merupakan sebuah wadah bagi mahsiswa dalam hal terjun langsung ke lapangan. Mencoba menerapkan ilmu yang telah di dapat di bangku kuliah kemudian di terapkan kepada masyarakat. Hal ini bertujuan untuk memberikan pemahaman-pemahaman dan mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan masyarakat sehingga pada akhirnya masyarakat mendapatkan sebuah solusi dari pemikiran-pemikiran yang memang belum tentu mereka dapatkan selama ini.
2. Pencarian Ilmu Sebanyak Mungkin
Kedua kegiatan yang merupakan syarat akademik ini juga merupakan tempat mencari ilmu. Tidak dapat dipungkiri bahwa memang ilmu-ilmu yang kita dapatkan di bangku kuliah sangat terbatas. Ada hal-hal atau pun ilmu yang tidak kita dapatkan di perkuliahan yang telah menghahiskan banyak uang kita. Seperti ilmu baik yang sifatnya mengenai pengetahuan ataupun ilmu mengenai masyarakat, seperti kehidupan sosial dll.
3. Pembelajaran untukmu yang mau belajar banyak
Mengapa hal ini saya masukkan adalah karena hari ini dengan sebuah almamater yang dikenakan oleh kita para mahasiswa yang ada di seluruh Indonesia khususnya kita yang ada di FPIK, kita mempunyai tanggung jawab yang besar. Tanggung jawab kepada masyarakat-masyarakat di sekitar kita. Masyarakat yang hari ini membutuhkan jawaban-jawaban terhadap masalah yang ada di dalam kepala mereka. Inilah yang menjadi hal terbesar mengenai peran kita.
Point ini memang masih sangatlah luas, namun setidaknya akan coba saya bahas beberapa saja. Yang pertama adalah mengenai belajar menjadi seorang mahasiswa yang solutif. Seperti yang telah saya bahas di atas panjang lebar. Solusi-solusi memang adalah hal yang sulit, seperti mencari sebuah jarum dalam jerami. Banyak sekali permasalahan yang ada namun solusi yang begitu sangat sulit. Namun demikian inilah pembelajaran yang pertama. Yang kedua, KKN dan PKL menjadi wahana untuk dapat bersosialisasi/berkomunikasi dengan masyarakat secara luas. Paradigma yang berkembang adalah mahasiswa sebagai seseorang yang dianggap lebih tinggi dalam hal ilmu memang terkadang sulit untuk dapat bisa berkomunikasi dengan baik di masyarakat. Ada ketidak nyambungan antara mahasiswa dengan masyarakat saat berkomunikasi. Mungkin itu ungkapan yang cocok saat ini. Ini disebabkan karena ada perbedaan-perbedaan di masyarakat yang mungkin berbeda jauh dalam hal tingkat pendidikan dan pola pikir serta mungkin masih banyak lagi lainnya. Tentu ini yang menyebabkan komunikasi yang ada tidak semudah ketika kita para mahasiswa berbicara dengan kawan di kampus kita. Padahal sebenarnya mahasiswa yang harus dapat “membuka” komunikasi-komunikasi tersebut dengan lawan bicara nya. Menyesuaikan penggunaan bahasa, gaya bahasa dan menyederhanakan ke-ilmuannya.
Dua point di atas tadi mungkin hanya sebagian kecil dari sekian banyak pembelajaran-pembelajaran yang bisa kita temukan nanti saat kegiatan untuk kalian yang mau belajar.
4. Menambah Jaringan
Ada apa dengan jaringan? Hal ini saya anggap sangat penting karena kedua kegiatan ini merupakan tempat dalam membangun jaringan seluas-luasnya dengan dunia luar. Mulai ari instansi kemudian teman-teman baru. Maka sudah saatnya hari ini potensi luar biasa yang ada dalam kegiatan ini dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya.penulis pernah mendapatkan sebuah kalimat yang sangat bagus sekali. “Jangan sampai ketika kau telah menyelesaikan studi-mu di kampus, kau hanya mempunyai jaringan yang sangat sedikit”. Tahukah kalian makna nya apa??semoga Kau bisa memikirknanya.^__^
5. Pencitraan UNPAD
Jangan pernah lupa, ketika kita keluar dari kampus kita secara resmi. Maka sesungguhnya hari ini kita membawa nama kampus kita, UNPAD. Maka sudah sewajarnya jangan sampai kita membuat malu kampus kita sendiri, almamater yang kita bangga-banggakan seperti pada saat pertama kali kita mengenakannya. Oleh karena itu, maka buatlah mereka memberikan pandangan yang baik bagi kampus kita. SEMOGA…!!!
6. KKN-PKL = Menulis
Akhir dari kegiatan ini adalah laporan, laporan adalah menulis. Analogi ini paling tepat untuk mengingatkan kita untuk sering-sering menulis. Minimal membuat tulisan ataupun membuat laporan. Karena apa, dosen-dosen kita sering sekali mengatakan bahwa mahasiswa pada akhirnya harus membuat tulisan atau yang kita sering dengar skripsi. Maka PKL dan KKN merupakan sarana yang tepat untuk melatih kita mempersiapkan tulisan akhir kita yang terbaik, Skripsi..

Inilah beberapa hal yang bisa kita lihat dari kedua kegiatan akademik besar ini menggunakan “kacamata raksasa mahasiswa”. Bahwa memang ada sesuatu yang kecil di balik sesuatu yang sangat besar. Mungkin saja ia tertutup karena kemilau emas yang ada di depannya, padahal di balik itu semua ada bongkahan hitam yang kecil namun lebih bermakna nilainya daripada yang ada di depannya menggunakan penglihatan-penglihatan luar biasa.

SELAMAT PKL…SELAMAT KKN…
Untuk Aku, Kamu dan Siapapun yang memanfaatkannya…