Sunday, December 27, 2009

MIKROBIOLOGI

Untuk tugas akhir laporan mikrobiolagi,,,
dikumpulkan hari Selasa,,,bukan hari Senin....
sekalian susulan bagi yang ingin susulan..

tetep semangat dan jangan lupa belajar

ketika aku tampak begitu "kuat"

Seorang pria setengah baya mendatangi seorang guru ngaji, “Ustad, saya sudah bosan hidup. Sudah jenuh betul. Rumah tangga saya berantakan. Usaha saya kacau. Apapun yang saya lakukan selalu berantakan. Saya ingin mati.”

Sang Ustad pun tersenyum, “Oh, kamu sakit.”

“Tidak Ustad, saya tidak sakit. Saya sehat. Hanya jenuh dengan kehidupan. Itu sebabnya saya ingin mati.”

Seolah-olah tidak mendengar pembelaannya, sang Ustad meneruskan, “Kamu sakit. Dan penyakitmu itu sebutannya, ‘Alergi Hidup’. Ya, kamu alergi terhadap kehidupan.”

Banyak sekali di antara kita yang alergi terhadap kehidupan. Kemudian, tanpa disadari kita melakukan hal-hal yang bertentangan dengan norma kehidupan. Hidup ini berjalan terus. Sungai kehidupan mengalir terus, tetapi kita menginginkan status-quo. Kita berhenti di tempat, kita tidak ikut mengalir. Itu sebabnya kita jatuh sakit. Kita mengundang penyakit. Resistensi kita, penolakan kita untuk ikut mengalir bersama kehidupan membuat kita sakit. Yang namanya usaha, pasti ada pasang-surutnya. Dalam hal berumah-tangga,bentrokan-bentrokan kecil itu memang wajar, lumrah. Persahabatan pun tidak selalu langgeng, tidak abadi. Apa sih yang langgeng, yang abadi dalam hidup ini? Kita tidak menyadari sifat kehidupan. Kita ingin mempertahankan suatu keadaan. Kemudian kita gagal, kecewa dan menderita.

“Penyakitmu itu bisa disembuhkan, asal kamu ingin sembuh dan bersedia mengikuti petunjukku.” demikian ujar sang Ustad.

“Tidak Ustad, tidak. Saya sudah betul-betul jenuh. Tidak, saya tidak ingin hidup.” pria itu menolak tawaran sang Ustad.

“Jadi kamu tidak ingin sembuh. Kamu betul-betul ingin mati?”

“Ya, memang saya sudah bosan hidup.”

“Baik, besok sore kamu akan mati. Ambillah botol obat ini. Setengah botol diminum malam ini, setengah botol lagi besok sore jam enam, dan jam delapan malam kau akan mati dengan tenang.”

Giliran dia menjadi bingung. Setiap Ustad yang ia datangi selama ini selalu berupaya untuk memberikannya semangat untuk hidup. Yang satu ini aneh. Ia bahkan menawarkan racun. Tetapi, karena ia memang sudah betul-betul jenuh, ia menerimanya dengan senang hati.

Pulang kerumah, ia langsung menghabiskan setengah botol racun yang disebut “obat” oleh Ustad edan itu. Dan, ia merasakan ketenangan sebagaimana tidak pernah ia rasakan sebelumnya. Begitu rileks, begitu santai! Tinggal 1 malam, 1 hari, dan ia akan mati. Ia akan terbebaskan dari segala macam masalah.

Malam itu, ia memutuskan untuk makan malam bersama keluarga di restoran masakan Jepang. Sesuatu yang sudah tidak pernah ia lakukan selama beberapa tahun terakhir. Pikir-pikir malam terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis. Sambil makan, ia bersenda gurau. Suasananya santai banget! Sebelum tidur, ia mencium bibir istrinya dan membisiki di kupingnya, “Sayang, aku mencintaimu.” Karena malam itu adalah malam terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis!

Esoknya bangun tidur, ia membuka jendela kamar dan melihat ke luar. Tiupan angin pagi menyegarkan tubuhnya. Dan ia tergoda untuk melakukan jalan pagi. Pulang kerumah setengah jam kemudian, ia menemukan istrinya masih tertidur. Tanpa membangunkannya, ia masuk dapur dan membuat 2 cangkir kopi. Satu untuk dirinya, satu lagi untuk istrinya. Karena pagi itu adalah pagi terakhir,ia ingin meninggalkan kenangan manis! Sang istripun merasa aneh sekali, “Mas, apa yang terjadi hari ini? Selama ini, mungkin aku salah. Maafkan aku, mas.”

Di kantor, ia menyapa setiap orang, bersalaman dengan setiap orang. Stafnya pun bingung, “Hari ini, Bos kita kok aneh ya?”

Dan sikap mereka pun langsung berubah. Mereka pun menjadi lembut. Karena siang itu adalah siang terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis! Tiba-tiba, segala sesuatu di sekitarnya berubah. Ia menjadi ramah dan lebih toleran, bahkan apresiatif terhadap pendapat-pendapat yang berbeda. Tiba-tiba hidup menjadi indah. Ia mulai menikmatinya.

Pulang kerumah jam 5 sore, ia menemukan istri tercinta menungguinya di beranda depan. Kali ini justru sang istri yang memberikan ciuman kepadanya, “Mas, sekali lagi aku minta maaf, kalau selama ini aku selalu merepotkan kamu.” Anak-anak pun tidak ingin ketinggalan, “Ayah, maafkan kami semua. Selama ini, ayah selalu stres karena perilaku kami semua.”

Tiba-tiba, sungai kehidupannya mengalir kembali. Tiba-tiba, hidup menjadi sangat indah. Ia membatalkan niatnya untuk bunuh diri. Tetapi bagaimana dengan setengah botol yang sudah ia minum, sore sebelumnya?
” Ya Allah, apakah maut akan datang kepadaku. Tundalah kematian itu ya Allah. Aku takut sekali jika aku harus meninggalkan dunia ini ”.

Ia pun buru-buru mendatangi sang Ustad yang telah memberi racun kepadanya. Sesampainya dirumah ustad tersebut, pria itu langsung mengatakan bahwa ia akan membatalkan kematiannya. Karena ia takut sekali jika ia harus kembali kehilangan semua hal yang telah membuat dia menjadi hidup kembali.

Melihat wajah pria itu, rupanya sang Ustad langsung mengetahui apa yang telah terjadi, sang ustad pun berkata “Buang saja botol itu. Isinya air biasa. Kau sudah sembuh, Apa bila kau hidup dalam kekinian, apabila kau hidup dengan kesadaran bahwa maut dapat menjemputmu kapan saja, maka kau akan menikmati setiap detik kehidupan. Leburkan egomu, keangkuhanmu, kesombonganmu. Jadilah lembut, selembut air. Dan mengalirlah bersama sungai kehidupan. Kau tidak akan jenuh, tidak akan bosan. Kau akan merasa hidup. Itulah rahasia kehidupan. Itulah kunci kebahagiaan. Itulah jalan menuju ketenangan.”

Pria itu mengucapkan terima kasih dan menyalami Sang Ustad, lalu pulang ke rumah, untuk mengulangi pengalaman malam sebelumnya. Ah, indahnya dunia ini……

DIarsipkan di bawah: Cerita Islam | Ditandai: hidup, kematian, ustad
« Duhai Suamiku… Imam Ghazali dan Muridny

Agar engkau semakin Kuat

Di sebuah daerah terpencil di pinggiran kota, ada seorang guru muda yang sudah cukup lama mengabdi sebagai pengajar di sebuah Sekolah Dasar Terpadu. Gajinya tidaklah terlalu besar, masih di bawah standar UMR daerah tersebut. Sebagai seorang wali kelas, tugasnya tampak lebih berat dan full setiap harinya. Bahkan tugas -tugas administrasi kelas pun membuatnya selalu lembur. Pada awalnya, dia menikmati semua itu. Besar kecil nya gaji tak membuatnya pasrah, ia tetap bersemangat dengan memendam harapan akan adanya kehidupan yang lebih baik baginya kelak.

Namun, sebagai mana manusia pada umumnya, keletihan dan ketidak puasan pasti datang seiring berjalannya waktu. Perbaikan standar gaji tak juga diterimanya. Sedangkan dia harus membiaya hidupnya sendiri yang semakin hari semakin membengkak. Gaji tak bisa lagi menutupi kebutuhan hidup, sedangkan dia sama sekali tidak menyukai sesuatu yang gratis atau hanya bergantung pada pemberian orang.

Maka dia pun menambah aktivitas yang bisa menghasilkan pemasukan tambahan. Dia berjualan baju di pasar setiap hari libur, dan mengajar anak TK sesudah mengajar di SD, sampai malam. Begitulah setiap harinya. Tak ada waktu untuk berleha -leha. Agar bisa tetap bertahan.

Sampai akhirnya sampai ia pada batas kelelahannya. Ia sering mengeluh pada teman dekatnya. Ia ingin mendapatkan pekerjaan yang lebih baik; tentunya secara finansial maupun iklim kerja. Lalu ia pun mulai bergerilya lagi, melamar pekerjaan ke tempat lain. Ia bertekad untuk pindah dari sekolah itu, meskipun berat rasanya meninggalkan anak -anak yang diajarnya.

Kemudian, pada suatu hari, saat ia masuk kelas tiba -tiba suasanan begitu sunyi. Anak -anak yang biasanya ramai menyambutnya tidak tampak satupun. Dan, itulah, tiba -tiba beberapa orang anak memeluknya dari belakang sambil berkata; “Ibu, selamat ulang tahun!” mereka mencium telapak tangannya. Diikuti seluruh anak yang diajarnya. Mereka memasang sebuah karton besar di kelas yang ditulisi ucapan selamat ultah oleh seluruh anak.

Guru itupun tak kuasa menahan air matanya. Dia menangis sambil jongkok di depan kelas. Anak -anak itu satu persatu menyerahkan bingkisan hadian ulang tahun dan selembar surat.

Di rumahnya, guru itu membuka surat -surat cinta itu dan membacanya sambil menangis. Terutama saat membaca, “Ibu, tak ada yang bisa kuberikan selain ucapan ini. Selamat ulang tahun ibu guru. Terima kasih karena telah begitu baik mengajari kami selama ini. Terima kasih atas segala yang telah ibu berikan. Kami mencintai ibu”

Keesokan harinya, guru itu berkata pada temannya, bahwa dia tidak jadi pindah kerja. saat ditanya alasannya, guru itu menjawab, “aku punya anak -anak. aku belum bisa meninggalkan mereka. belum saat ini”

***

Di saat kenyataan hidup begitu sulit sehingga kita merasa tak bisa memikulnya lagi, apa yang bisa membuat anda bangkit kembali untuk mencoba bertahan? Lalu terus berjuang? Apa yang bisa membuat kita tetap bertahan di jalan ini?

Satu hal yang pasti, keyakinan yang kuat, bahwa sesulit apapun hidup ini, kita pasti bisa melewatinya. Karena kita tak pernah sendirian. Alloh bersama kita, Dia akan memberi kekuatan melalui doa kita. Itulah yang membuat kita bisa tetap bertahan.

Lalu, kehadiran orang –orang yang mencintai kita. Terkadang hal -hal yang dianggap sepele, bisa membuat kita bertahan. Bertahan, dan terus bertahan. Perhatian, doa, dan cinta dari orang -orang terdekat, adalah salah satu sumber kekuatan kita. Kita merasa berarti, merasa dicintai, dibutuhkan, sehingga kita mengerahkan segenap energi kita untuk melanjutkan hidup. Melanjutkan perjuangan, yang tak akan pernah ada ujungnya sampai kita mati.

Sebab kuat itu bukan pada saat kita bisa mendapatkan, namun saat kita bisa memberi. Kuat bukan saat kita bisa memenangkan segala kompetisi dalam hidup, tapi saat kita jatuh lalu bangkit kembali untuk bertahan dan melanjutkan perjuangan.

Saturday, December 26, 2009

Lembar fieldtrip AKPI

Panduan Penyusunan






Laporan Akhir Praktikum Lapangan
Alat Dan Kapal Penangkap Ikan (M10A119)
Semester Ganjil TA 2009/2010









PROGRAM STUDI PERIKANAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2009


Sifat Laporan
1. Laporan Akhir Praktikum Lapangan AKPI disusun per-kelompok sesuai pembagian tiap kelas.
2. Laporan Akhir Praktikum Lapangan AKPI merupakan alat penilaian resmi utama pelaksanaan praktikum lapangan AKPI, selain Laporan Sementara Praktikum Lapangan dan absensi.
Ketentuan Umum Laporan
1. Laporan Akhir Praktikum Lapangan AKPI dijilid biasa dengan sampul plastik mika warna biru muda sebanyak 1 (satu) eksemplar dan soft copy yang diburn dalam satu CD (diberi label nama kelompok),
2. Laporan Sementara Praktikum Lapangan setiap anggota kelompok yang telah di-ACC oleh dosen pembimbing wajib dilampirkan di bagian akhir Laporan Resmi, ketidakadaan Laporan Sementara bisa berakibat hilangnya nilai praktikum mahasiswa yang bersangkutan.
3. Isi laporan diketik dengan format : margin (Top 4 cm, Left 4 cm, Right 3 cm, Bottom 3 cm); ukuran kertas A4; spasi 1,5; Font Times New Roman 12; dan nomor halaman diletakkan di pojok kanan atas,
Sistematika Laporan
Sistematika Laporan Akhir Praktikum disusun sebagai berikut :
- Halaman Sampul (lihat Lampiran 1)
- Lembar Pengesahan (lihat Lampiran 2)
- Kata Pengantar
- Daftar Isi
- Daftar Tabel (bila ada)
- Daftar Gambar (bila ada)
- Daftar Lampiran (bila ada)

Bab I : Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
1.2. Tujuan Praktikum
1.3. Manfaat Praktikum
1.4. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktikum
Bab II : Profil Balai Besar Penangkapan Ikan (BBPPI) Semarang
2.1. Tugas Pokok BBPPI
2.2. Struktur Organisasi BBPPI
2.3. Fasilitas BBPPI
2.4. Bidang Kajian Riset BBPPI
Bab III : Ringkasan Materi Indoor
3.1. Materi 1 (……..judul…………)
3.1.1. Pemateri :
3.1.2. Ringkasan Materi :
3.2. Materi 2 (……..judul…………)
3.2.1. Pemateri :
3.2.2. Ringkasan Materi :
Bab IV: Kunjungan Laboratorium
4.1. Laboratorium Fishing Gear Workshop
(uraikan mengenai : nama alat, kegunaan, deskripsi, prinsip kerja, spesifikasi, cara operasi, dan dokumentasi )
4.2. Laboratorium Miniatur Alat Tangkap
(uraikan mengenai : nama alat, kegunaan, deskripsi, prinsip kerja, spesifikasi, cara operasi, dan dokumentasi)
4.3. Laboratorium Brigth Simulator
(uraikan mengenai : nama alat, kegunaan, deskripsi, prinsip kerja, spesifikasi, cara operasi, dan dokumentasi)

4.4. Laboratorium Navigasi
(uraikan mengenai : nama alat, kegunaan, deskripsi, prinsip kerja, spesifikasi, cara operasi, dan dokumentasi)
4.5. Laboratorium Mesin Induk/ Utama Kapal
(uraikan mengenai : nama alat, kegunaan, deskripsi, prinsip kerja, spesifikasi, cara operasi, dan dokumentasi)
4.6. Laboratorium Mesin Bantu Kapal
(uraikan mengenai : nama alat, kegunaan, deskripsi, prinsip kerja, spesifikasi, cara operasi, dan dokumentasi)
4.7. Kapal KM Trevally
(uraikan mengenai : tahun dan tempat pembuatan kapal, Tonnage Kapal, B/L/D Kapal, Peruntukan utama kapal, kemampuan jelajah, alat tangkap yang dibawa, alat navigasi yang ada, jumlah ABK dan kapasitas angkut)
Bab V : Kesimpulan dan Saran
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
Daftar Pustaka (minimal 5 sumber pustaka)

Jadwal Penyusunan Laporan
24 Desember 2009
Sosialisasi Panduan Penyusunan Laporan Akhir
15 Januari 2010
Batas akhir pengumpulan Laporan Akhir





Lampiran 1
Contoh Format Halaman Sampul (Cover)

LAPORAN PRAKTIKUM LAPANGAN
ALAT DAN KAPAL PENANGKAP IKAN
(M10A119)

Disusun oleh :
Kelompok ……… / Kelas ……………
1. ….(nama)…. ….(NPM)….
2. ….(nama)…. ….(NPM)….
3. ….(nama)…. ….(NPM)….
4. ….(nama)…. ….(NPM)….
5. ….(nama)…. ….(NPM)….
6. ….(nama)…. ….(NPM)….
Dst…


PROGRAM STUDI PERIKANAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2010






















Lampiran 2
Contoh Format Lembar Pengesahan


LEMBAR PENGESAHAN


LAPORAN PRAKTIKUM LAPANGAN
ALAT DAN KAPAL PENANGKAP IKAN (AKPI)
Semeser Ganjil, TA 2009/2010

Disusun Oleh,
Kelompok : ………………………………………………….......
Kelas : ……………………………………………… ...........




Acc :
Jatinangor,….. Januari 2010
Pembimbing




..............................................................









……………

Baru

ASW.alhmdulillah blog yang kedua sudah di rilis kembali..semoga memudahkan bagi pengguna nya..

jzk khoir